Assalamu'alaykum sahabat..
Pada kali ini , di ketikkan halaman ini, ana hanya ingin berbagi pengalaman sedikit tentang proses berhijrah memakai khimar yang syar'i.
Awalnya ana memang tidak berkhimar syar'i bahkan masih melepas dan pakai kerudung layaknya helm. :( , dan sempat pula berpikir, bahwa memakai jilbab dan khimar itu bukan kewajiban , namun hanya memang sebuah pilihan. ya pilihan hidup.
Awal mula..
2 tahun lalu ana punya teman yang baru bergabung dalam liqo, dan mengikuti tarbiyah. awalnya ana hanya melihat sepak terjang mereka mengikuti liqo dan mereka pun telah memakai khimar syar'i yang notabene awaln nya belum menutup aurat secara sempurna. ana bersyukur karna mereka ternyata telah banyak berubah. namun ana belum juga mengikuti perubahan baik mereka. ketika Allah memberikan nikmatNya berupa sakit terhadap ana, selama seminggu dalam kamar mengurung diri, ana berusaha memantapkan hati untuk menutup aurat secara sempurna, dari artikel yang sering dibaca melalui social media sperti facebook dan twitternya ustadz Felix Siauw , Peduli Jilbab pada waktu itu. maka semakin kuatlah keinginan ana unutk menutup aurat.
Pandangan dari orang terdekat.
Awal memakai kerudung di dalam rumah (karna ana tinggal dengan keluarga asuh, jadi harus menutup aurat karna memang bukan mahram), ibupun melontarkan pertanyaan "kamu mau kemana?" , jadii awalnya ana memakai kerudung memang hanya bila bepergian saja. masih terasa aneh dengan perubahan ana karena untuk kdepannya ternyata krudung ana ulur sampai menutup pinggul hingga hampir sepaha. ibupun mulai mengernyitkan jidat, aneh. pun ketika ana pulang ke kampung untuk bertemu orang tua kandung ana, mereka me-wanti-wanti (beri peringatan) agar jangan sampai terjerumus ke aliran sesat, apalgi sampai fanatik. namun karna sudah kadung terlanjur jatuh cinta dengan pakaian takwa ini , ana pun memberi alasan ana dengan perlahan. bahwa sudah kewajiban kita sbg muslimah untuk mnutup aurat dengan benar. menutup aurat itu berbeda dengan membungkus. lalu kenapa harus takut dibilng fanatik bila memakai kerudung lebar? lantas mau disebut apa mereka yang belum berjilbab?? masih tetap dengan kekhawatiran yang berlebihan, akhirnya ana ikut liqo dan tarbiyah bersama teman-teman yang sudah lebih dahulu gabung. ana ikut bergabung dalam lembaga dakwah kampus meskipun terkdang masih belum memaksimal kan apa yang ana emban, yaitu amanah. uffttt . astaghfirullah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar