5.10.15

Merajut Keyakinan untuk Berpegang Teguh PadaNYA di Negri Seberang 


Assalamu'alaykum... sekelumit kisah tentang seorang akhwat TKI yang bekerja di Taiwan dengan menggunakan cadarnya.. sekedar share saja.. dan semoga mampu menginspirasi diri ana pribadi untuk beristiqamah ^_^' , Aamiin..

Wanita bercadar kerap menjadi sorotan terlebih dengan berita terorisme di Indonesia dan aksi ISIS di timur tengah. Masalah mengenai pemakaian hijab bercadar juga sempat menjadi kian panas ketika salah seorang pengurus masjid Taipei, Muhammad Nur dipanggil oleh pihak berwajib (FBI-Taiwan) untuk dimintai keterangan mengenai kasus wanita berhijab dan bercadar yang terekam di CCTV taman Daan sedang mengibarkan bendera ISIS. Seperti yang diberitakan pada edisi April 2015 di Indosuara, saat diadakannya rapat kegiatan buka puasa bersama di restorannya di daerah Yonghe, Taipei pertengahan Juli lalu, Muhammad Nur orang Taiwan pengurus perserikatan Muslim Taiwan pun mengingatkan pada rekan-rekan muslim lainnya agar tidak memakai cadar dalam berhijab.
Namun meskipun begitu, ada beberapa TKW sebagai care taker yang menggunakan hijab bercadar yang tetap bisa bekerja tanpa ada komplain dari majikannya. Meski begitu, beberapa komunitas muslim tetap menghimbau agar rekan-rekan TKW di Taiwan tidak menggunakan cadar. Berkaitan dengan polemik kabar mengenai pihak yang setuju dan tidak setuju dengan hal ini, Indosuara mencoba mewawancarai salah seorang TKW yang memakai cadar saat bekerja.
Seperti yang dilansir dari www.muslim.or.id, www.nu.or.id, dan www.fatwatarjih.com, ada perbedaan hukum terkait wanita memakai cadar. Pendapat pertama menghukumi wajib seperti pandangan beberapa ulama-ulama madzhab Syafi’I dalam kitab-kitabnya dan juga ulama-ulama bermadzhab Hambali. Sementara pendapat kedua hanya menganjurkan (sunnah) seperti pendapat madzhab hanafi dan Maliki. Sementara ada pendapat yang menyatakan hanya mubah karena tidak ditemukan ada landasannya baik dari Alqur’an dan Hadits. Bahkan ada yang berpendapat cadar hanyalah sebagai bagian dari tradisi arab saja. Kali ini IndosuarA mengangkat  sisi kehidupan para tenaga kerja wanita bercadar di Taiwan.
 Fatimah (nama samaran), adalah satu dari sekian puluh TKI di Taiwan yang bercadar. Fatimah bekerja di Pingtung merawat seorang nenek (ama). Kepada IndosuarA ia menuturkan jika sebelumnya ia tidak izin kepada majikannya untuk mengenakan cadar. Majikan yang tahu hal ini merasa kaget dan kuatir kalau cadarnya itu akan menggangu pekerjaannya. Namun Fatimah bisa menjelaskan kalau pakaian yang ia kenakan tidak mengganggu pekerjaannya. “Alhamdulillah, majikan memahaminya,” tuturnya. Dulunya saya belum memakai cadar tapi ada kejadian yang mendorongnya untuk mengenakan cadar.  
Pernah saya ke pasar ada orang yang menatapnya dengan tajam padahal saya sudah memakai jilbab, rasanya risih sekali kalau ada orang yang memandangi kita terus menerus. Dari sana ia kuatir timbul fitnah (karena wajahnya), sejak itu saya memutuskan  untuk memakai cadar,  ujar Fatimah. Ditanya seputar tuduhan ISIS, Fatimah menyatakan bahwa isu wanita bercadar ISIS bukanlah dari orang Taiwan, melainkan dari orang Indonesia itu sendiri dan di media sosial ataupun sama-sama pekerja di Taiwan, jelas Fatimah. Namun ia jarang menanggapi komentar negatif mengenai dirinya dari orang lain. (es) 

sumber : salah satu web yang lupa namanya duhh ^_^"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar