11.9.14

Ibu, Ayah dan Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak


Assalamu'alaykum..

AL-Ummu madrosatun atau ibu adalah sekolah. Alangkah luas maknanya. Di pundak ibulah terletak tanggung jawab perkembangan ruhiyah (mental), aqliyah (intelektual), dan jasadiyah (fisik) seorang anak terpikul. Seorang ibu adalah pemimpin bagi anak-anaknya dan rumah tangga suaminya.
Dan ia akan ditanya oleh Alloh atas kepemimpinannya itu. Sebagaimana Rosululloh bersabda : “Setiap manusia keturunan adam itu adalah pemimpin, maka seorang pria adalah pemimpin bagi keluarganya sedangkan wanita adalah pemimpin rumah tangga”. (HR. Ibnu Sunni dari Abi Hurairah).
Menjadi seorang ibu adalah pekerjaan yang memakan waktu hampir 24 jam. Untuk itu menjadikan rumah tangga sebagai sebuah “kantor” yang menyenangkan, dengan anak-anaknya sebagai ‘kolega’ sekaligus’ bawahan’, kita harus senantiasa segar dan cerdas dalam me-manage mereka.
Akan tetapi sering terjadi, setelah menikah seorang akhwat muslimah justru menurun kapasitasnya untuk menjadi madrasah bagi anak-anaknya. Banyak faktor yang membuat muslimah demikian. Bisa jadi, kesibukan mengatur rumah tangga demikian ‘hebatnya’ sehingga sang ibu lebih mirip khodimat dari pada seorang yang menyimpan kecerdasan intelektual. Menjadi ibu bagi anak-anak yang berkualitas mujahid dan mujahidah adalah dambaan setiap muslimah.
Untuk mewujudkannya perlu usaha dan keyakinan kuat bahwa menjadi seorang ibu lebih dari sebuah pekerjaan. Menjadi ibu dengan kualitas ‘madrasah’ adalah gaya hidup. Akan tetapi untuk masa sekarang ini sangat disayangkan, keberadaan seorang ibu yang ber-’karir’ untuk mencetak generasi mujahidin seakan kurang bermutu.
Banyak wanita yang memilih bekerja di luar rumah semata untuk meraup lembaran uang, padahal seorang ibu memiliki peluang terbesar untuk menumbuhkan ruhul jihad dalam dada anak-anaknya.
Pandangan yang keliru dari sikap orang tua yang memprioritaskan pendidikan anak-anaknya semata untuk mencapai kehidupan duniawi telah menjangkiti pikiran sebagian besar para orang tua. Orang tua sekarang telah memacu anak-anaknya untuk mencari kesenangan dunia. Cita-cita yang selalu dibangga-banggakan orang tua adalah anaknya menjadi dokter, pengusaha, artis, model dan sebagainya. Sehingga anak-anaknya dimasukan ke dalam dunia pendidikan bukan untuk mendapatkan ilmu melainkan untuk meraih gelar yang mengantarkannya pada kedudukan tinggi dan harta sebanyak-banyaknaya. Padahal Rosululloh bersabda : “Barang siapa mencari Ilmu bukan karena Alloh atau ada yang dicari selain Alloh, maka tempat duduknya di neraka,” (HR. Tirmidzi dan Abu daud).
Figur seorang ibu yang bisa mendidik anak-anaknya untuk cinta Alloh, Rasul dan jihad, idealnya dimiliki setiap ibu-ibu muslimah. Ciri percaya diri tentu harus dimiliki oleh seorang ibu. Seorang ibu yang tidak percaya diri dikhawatirkan melahirkan generasi peragu yang selalu tergantung dan pesimistis. Berorientasi pada tugas dan hasil akan membuat seorang ibu memiliki target-target tertentu yang harus dicapai dalam tugasnya. Tanpa sebuah target, pekerjaan apapun menjadi tidak terarah dan tidak efesien. Target prestasi puncak seorang ibu adalah manakala berhasil mengantarkan anak-anaknya meraih syahadah.
Laba seorang ibu adalah ridho Alloh dan ridho suaminya. Orientasi terhadap ridho Alloh dan suami membuahkan keikhlasan dalam niat dan amal. Seorang ibu adalah pengambil risiko yang baik. Dalam mengelola rumah tangga seorang ibu tidak akan pernah berhenti dihadapkan pada pelbagai tantangan. Kemampuan mengambil risiko dan mencintai tantangan akan membuahkan ‘azam yang kuat untuk mengatasi masalah. Seorang ibu adalah pemimpin bagi anak-anaknya. Maka, menempatkan diri sebagai seorang pemimpin menjadi sikap mutlak seorang ibu. Sebagai seorang pemimpin bagi anak-anaknya, kewibawaan dan teladan dari ibu sangat diperlukan, karena anak belum mengenal dirinya dengan baik. Namun demikian, seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang tidak kebal kritik. Menjadikan anak-anak sebagai teman dialog, diskusi akan membuat mereka merasa dihargai. Maka bersikap terbuka terhadap kritik dan saran dari anak-anak kita bila beranjak dewasa akan membantu mereka menemukan jatidirinya.
Mendidik anak membutuhkan kiat-kiat yang inovatif dan kreatif. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang ibu yang selalu menambah wawasannya. Disamping itu seorang ibu pun dituntut fleksibel. Ia tahu kapan harus berperan sebagai pemimpin, sahabat, atau seorang guru di hadapan anak-anaknya. Masukilah dunia anak-anak dengan perasaan gembira, berbicara tentang kesenangan mereka, melibatkan diri sepenuhnya terhadap problem-problem mereka.
Seorang ibu adalah wanita mulia, yang harus senantiasa menyadari tugasnya. Menikmati prestasi menjadi “ummi madrosatun” akan membuat seorang ibu berdedikasi total terhadap tugasnya, dan hal ini tidaklah mudah. Untuk itu membutuhkan keikhlasan, ketekunan, kerja keras, rasa cinta dan do’a.
Jadi, jadi sekolah untuk anak-anak? Itulah fungsi seorang ibu. [rki]

*Sumber : PKS Cikondang


2.7.14

Penghancur Agama

Hancurnya agama Anda, kata Syaikh Abdul Qadir Jailani, adalah karena 4 hal: (1) Anda tidak mengamalkan apa yang Anda ketahui; (2) Anda mengamalkan apa yang Anda tidak ketahui; (3) Anda tidak mencari tahu apa yang Anda tidak ketahui; (4) Anda menolak orang yang mengajari Anda apa yang tidak Anda ketahui (Jailani, Al-Fath ar-Rabbani wa Faydh ar-Rahmani, hlm. 43.Beirut: 1998).


1. Tidak mengamalkan apa yang diketahui.

Allah Swt. telah mencela orang yang banyak tahu agama, bahkan banyak ngomong masalah agama, tetapi tidak melaksanakan apa yang dia ketahui dan sering dia diomongkan: Sungguh besar kebencian Allah karena kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan (TQS ash-Shaff [61]: 3).

Lebih dari itu, banyak tahu agama tetapi tidak mengamalkannya adalah sia-sia. Sebabnya, Allah Swt. menilai seseorang bukan dari ilmunya (yang banyak), tetapi dari amalnya: (Dialah Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan dalam rangka menguji manusia, siapa yang terbaik amalnya(TQS al-Mulk [67]: 2).

Dalam ayat ini, Allah menggunakan frasa ahsanu-’amala (amal terbaik), bukan aktsaru-’ilma (ilmu terbanyak). Maknanya, sebagaimana kata Nabi saw., “Selalu waspada (wara’) terhadap larangan-larangan Allah dan senantiasa bersegera menjalankan ketaatan kepada-Nya.” (Al-Qurthubi,Tafsir al-Qurthubi, XVIII/207).

Karena itu, sangat disayangkan jika orang banyak tahu agama tetapi sedikit mengamalkan agamanya. Misal: Masih banyak Muslim yang tahu bahwa shalat, shaum dan zakat itu wajib, namun mereka tidak melaksanakannya. Banyak Muslimah yang tahu menutup aurat/berjilbab itu wajib, tetapi enggan melakukannya. Banyak pejabat, pegawai pemerintah, polisi, jaksa, hakim dll yang tahu suap dan korupsi itu haram/dosa, namun mereka tetap melakukannya. Banyak Muslim yang tahu bahwa menegakkan syariah Islam itu wajib, tetapi tidak berusaha memperjuangkannya, seolah-olah itu bukan urusannya. Banyak ulama yang tahu menegakkan Khilafah itu wajib. Mereka pun tahu kewajiban menegakkan Khilafah itu merupakan Ijmak Sahabat dan ijmak para ulama salafush-shalih. Namun, alih-alih berusaha menegakkannya, bahkan ada yang menganggap upaya tersebut tidak relevan untuk saat ini, ’memecah-belah’, ’mengancam’ NKRI, dll. Banyak tokoh kiai yang tahu bahwa riba itu haram tetapi tidak pernah mencegah Pemerintah yang nyata-nyata berutang ke luar negeri dengan bunga (riba) yang sangat ’mencekik’. Banyak pula aktivis dakwah yang tahu menjaga amanah dan memelihara akad itu wajib, tetapi sering melalaikan dan mengabaikannya.

2. Mengamalkan apa yang tidak diketahui.

Tidak sedikit orang yang awam agama melakukan banyak hal yang dia sendiri tidak tahu status hukumnya; apakah halal atau haram. Misal: Tidak sedikit Muslim berbisnis saham/valas, melakukan transaksi kredit barang lewat lembaga leasing seperti menjamur saat ini, terlibat dalam bisnis asuransi, menjadi staf keuangan bank berbasis riba, mengadu untung dalam kuis via sms, dll. Tidak sedikit Muslim/Muslimah yang memandang baik profesi sebagai artis (penyanyi, penari, pemain film/sinetron dll)—yang biasanya akrab dengan atraksi membuka aurat, berkhalwat dan ber-ikhtilat, serta ragam maksiat lainnya; bahkan mereka berlomba-lomba meraihnya. Tidak sedikit pula Muslim yang memandang mulia demokrasi dan HAM, mempraktikkannya, bahkan bangga menjadi pejuangnya. Semua itu mereka lakukan karena mungkin tidak tahu keharamannya. Padahal Rasulullah saw. telah bersabda (yang artinya), “Siapa saja yang mengerjakan suatu perbuatan yang tidak kami perintahkan, maka tertolak(haram, pen.).” (HR Muslim).

3. Tidak mencari tahu apa yang tidak diketahuinya.

Banyak Muslim/Muslimah yang sadar dirinya awam dalam agama, tetapi tidak terdorong untuk mempelajari dan mendalami agama (taffaquh fi ad-din). Mereka seolah enjoy dengan kebodohannya dalam agama. Tidak sedikit pula hal ini melanda para aktivis dakwah. Misal: tidak sedikit aktivis dakwah yang malas belajar bahasa Arab, padahal mereka tahu mempelajarinya sangat urgen dalam upaya memahami agama demi bekal dakwah mereka; bahkan mereka tahu di antara faktor kemunduran umat adalah karena diabaikannya bahasa Arab.

4. Menolak orang yang mengajari apa yang tidak diketahuinya.

Tidak sedikit Muslim yang—karena kesombongannya—menolak ketika orang lain mengajari (baca: mendakwahi)-nya. Padahal Rasulullah saw. telah bersabda (yang artinya), “Sombong itu menolak kebenaran.” (HR Muslim dan Abu Dawud).

Tidak sedikit pula yang enggan belajar kepada orang lain hanya karena orang lain itu lebih muda, karena lebih rendah tingkat pendidikan formalnya, karena dari kelompok/mazhab/harakah/partai yang berbeda, atau karena faktor-faktor lain.

******
Keempat hal di atas memang telah menghancurkan agama pada diri seorang Muslim ataupun di tengah-tengah masyarakat.

Akibatnya nyata: Hukum-hukum Allah dicampakkan dan dijauhkan. Hukum-hukum thaghut diterapkan dan dilestarikan. Kewajiban-kewajiban agama banyak ditinggalkan. Larangan-larangannya sering dilakukan dan bahkan jadi kebiasaan. Yang halal disembunyikan. Yang haram ditonjolkan. Yang sunnah enggan diamalkan. Yang bid’ah malah dibesar-besarkan. Adat menjadi ibadat. Ibadat bercampur dengan khurafat dan maksiat.

Demikianlah, akhirnya Islam sekadar sebutan; al-Quran sekadar jadi bacaan; as-Sunnah pun terlupakan.

Saat itu, sebagaimana isyarat Nabi saw., Islam kembali menjadi sesuatu yang asing, persis sebagaimana awal kedatangannya. Sabda Nabi saw. “Islam mulanya datang sebagai sesuatu yang asing dan nanti akan kembali dianggap asing. Berbahagialah orang-orang yang dipandang asing, yakni mereka yang selalu melakukan perbaikan-perbaikan di tengah-tengah masyarakat yang berlomba-lomba melakukan kerusakan-kerusakan.” (HR Ahmad).

Wama tawfiqi illa billah. [Arief B. Iskandar]



19.5.14

ber-IKHTILATH , bagaimana yang naik ojek dan naik angkot umum yang ramai berdesak-desakkan..??

Assalamu'alaykum.. Bismillah..

kiranya ilmu ini bermanfaat dan tidak bermaksut untuk menyinggung siapapun..

Apakah aku salah ketika Aku hanya ingin kembali pada perintah & larangan Rabbku?????
Seputar Hukum Ikhtilath
Ikhtilath dapat diartikan sebagai percampuran -atau dapat juga diartikan berdesak-desakan- antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Rasulullah telah mengisyaratkan akan bahaya ikhtilath -sebagai bentuk pelanggaran berat- dalam sebuah hadits dari seorang tabiin, Hanzah bin Abu Usaid al-Anshari, yang menceritakan kisah yang bersumber dari bapaknya,

"Dia mendengar Nabi saw. bersabda di saat beliau keluar dari majid, sedangkan para lelaki dan wanita berikhtilath (bercampur baur) di jalan. Maka Nabi saw. bersabda, 'Minggirlah kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berhak berjalan di tengah jalan, kamu wajib berjalan di pinggir jalan.' Maka para wanita itu merapat di tembok/dinding sampai baju mereka terkait di tembok karena saking rapatnya." (Riwayat Abu Daud)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Nabi saw. memerintahkan para wanita untuk berjalan di pinggir agar tidak terjadi ikhtilath.
Bercampurnya antara laki-laki dan wanita ada tiga kriteria :
1. Antara mahram, hukumnya boleh.
2. Ikhtilath bukan mahram untuk tujuan maksiat, hukumnya jelas haram.
3. Ikhtilath bukan mahram di tempat-tempat ramai; majelis ilmu (kelas), toko, pasar, dan lainnya. Walaupun dibolehkan, tapi akan lebih baik apabila bisa dihindari dan diminimalisir. Karena dari ikhtilath yang seringkali dianggap 'biasa' ini akan dapat menimbulkan interaksi yang tidak lazim (berlebihan) dengan bukan mahram, tidak menjaga pandangan, dan melemahkan iman. Mencegah kerusakan (iman) lebih baik daripada mengobati!
Dari hadits di atas Rasulullah telah memerintahkan kepada para wanita untuk berjalan di pinggir agar tidak terjadi ikhtilath. 
Rasululllah saw. Jjuga mengatakan,
"Sesungguhnya jika seseorang laki-laki berdesakan dengan seekor babi yang berlumuran tanah dan lumpur lebih baik baginya daripada berdesakan dengan pundak wanita yang tidak halal baginya." (H.R. ath-Thabrani)
Pun dengan sabdanya yang lain,
"Sesungguhnya jika kepala salah satu dari kalian ditusuk dengan besi lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (H.R. ath-Thabrani)
Berikut merupakan keadaan yang membolehkan seseorang untuk ikhtilath. Namun perlu dicatat bahwa ikhtilath ini hanya bersifat boleh. Yang berarti tindakan tersebut tidak harus dilakukan atau tidak lebih disukai untuk dikerjakan. Dan perlu diingat pula ikhtilat ini dilakukan dalam rangka kebaikan dan memperoleh manfaat.
1. Wanita mendatangi ahli ilmu untuk bertanya mengenai hukum syariat. 
2. Wanita yang shalat (menjadi makmum) di belakang laki-laki dengan shaf tersendiri.
3. Dua pria shalih atau lebih menemui seorang wanita untuk hajat tertentu. Di dalam sebuah riwayat disebutkan orang-orang Bani Hasyim menemuai Asma binti 'Umais (istri Abu bakar). Kemudian Abu Bakar masuk ke rumah, maka Abu Bakar tidak menyukainya dan mengadu kepada Rasulullah . Maka Rasulullah bersabda,
"Setelah hariku ini janganlah sekalli-kali seorang pria menemui seorang wanita yang ditinggal pergi suaminya kecuali bersamanya ada seorang atau da orang laki-laki." (H.R. Muslim)
4. Seorang pria berdiri bersama seorang wanita di jalan yang biasa dilewati orang banyak untuk menunaikan suatu keperluan (yang sangat perlu!).
5. Wanita/pria yang mengucapkan salam.
Itulah kondisi-kondisi yang bisa dikategorikan bukan ikhtilath. Namun seperti yang diterangkan sebelumnya apabila hal-hal tersebut dilakukan sehingga menimbulkan kerusakan dan fitnah maka tidak boleh dilakukan


Kriteria 
Hukum Ikhtilath
Dari hadits-hadits tersebut menunjukkan larangan (keharaman) ikhtilath. Bukankah dalam al-Qur'an Allah swt. telah mengatakan memerintahkan untuk menahan pandangan kepada yang bukan mahram (Q.S. An-Nuur : 30)? Memandang lawan jenis yang bukan mahram saja dilarang apalagi dengan menyentuh atau bercampur-baur (berdesakan) dengan mereka? Tentu lebih dilarang lagi. Termasuk dalam hal ini khalwat (berdua-duaan) yang lebih 'berpotensi' untuk kemaksiatan.
Yang Dibolehkan
Namun apabila dengan ikhtilath yang dilakukan dapat menimbulkan kerusakan dan fitnah, maka tidak boleh dilakukan. Karena sesuai dengan kaidah ushul fiqh yang populer mengatakan : Mencegah kerusakan lebih dikedepankan daripada mendatangkan kebaikan/manfaat.
Berikut keadaan-keadaan yang membolehkan ikhtilath :

17.5.14

Balada Pacaran 'banyak waktu-sejati'

Bismillah..
setelah mengalami proses hijrah, yang memang masa lalu pernah terkotori namun karna masa depan masih suci dan belum terkotori, jadi ada baiknya memohon ampun dan taubat terhadap Allah.. kenapa ketika balada pacaran 'banyak waktu-sejati' jadi judul? itu karna menurut ana banyak waktu disini ternyata adalah = banyak waktu yang terbuang untuk mencintai orang yang belum pantas kita perjuangkan dan pertahankan secara sah, malah menambah dan menumpuk dosa karna maksiat. dan 'sejati' disini, awalnya ana berpikir terhadap mereka yang lamaa pacaran dan memperjuangkan cintanya itu adalah pasangan di cinta sejati. ternyata alih alih memperjuangkan malah sejatinya terjerumus dalam dosa dan dosa :'( .
Memang tak ada manusia yang sempurna, maksut tulisan ana disini adalah bukan karna ana sok suci, justru karna masa lalu itulah yang menjadi dorongan ana untuk berhenti menjadi aktivis 'pacaran' naudzubillah tsumma na'udzubillah :'( :'( , bukan pula karna merasa tersakiti oleh kepergian orang yang pernah singgah di hati ini..

Namun Allah sayang terhadap hambaNya yang menginginkan dan merindukanNya.. selalu ada kejadian yang banyak sekali ibrohnya meskpun sekecil apapun. 

ketika masa muda yang harusnya di isi dengan kegiatan yang membanggakan dan positif, bukan malah sibuk untuk memikirkan hal seperti itu, ampuni kami ya Rabb. banyak yang menghujat dan melontarkan kata munafik terhadap orang-orang yang berusaha untuk hijrah ke arah yang lebih baik. dan biasanya yang melontarkan kata munafik adalah mereka yang menolak karna adanya kebenaran, dan mereka sendiri belum ada niat, knapa ana bisa bilang sperti itu? karna ana punpernah ada dalam barisan orang-orang yang srg melontarkan kata munafik itu. semoga Allah selalu membasahi hati di tiap-tiap diri kita dengan tetesan embun kalbuNya yang menyejukkan :') Aamiin, sekali lagi karna bukan sok suci atau benarnya sendiri.

Biarlah hati dan diri ini dalan kesendirian terlebih dahulu, atas masa lalu yang pernah di lalui..biarlah hati dan diri mengenalMu lebih dekat, biarlah hati dan diri ini selalu merasa takut kepadaMu :'( 
biarlah hati dan diri ini menerima siapapun yang Engkau kirimkan, yang lebih mencintaiMu untuk mengisi hati ini kelak, untuk bersama-sama berjuang menjaga amanahMu dan berjalan seiring sehaluan menjadi sahabat sejati dunia dan akhirat. Aamiin.

Ampuni kami atas masa lalu kami yang tak baik, meskipun saat ini pun kami belum baik. setidaknya, izinkan kami untuk merasa-i RidhoMu ya Rabb.. terima kasih pula karna Engkau pun telah mengirimkan malaikat-malaikat nyata dalam kehidupan ini :')

sedikit nasihat yang berarti banyak untuk diri ana pribadi, dari Ustadz #FelixSiauw :

pacaran udah bertahun-tahun, masih juga belum dinikahi, kenapa? | karena pacaran enak, kapanpun mau hubungi, nggak ya tinggalin

pacaran enak, seminggu sekali kalo ada duit traktir, kalo nggak ya ngesot | nggak perlu tanggung jawab dan nggak perlu komitmen

pacaran itu cara orang belum siap jadi suami tapi nikmati hak-hak suami | cara bagi orang belum siap jadi istri tapi dicoba-coba jadi istri


mau-maunya di-PHP, kata-kata mah kosong, kalo dia serius udah nikahin kamu | kalo dia serius udah dateng ke bapakmu, minta sama yang punya

yang barusan pacaran aja udah nganggep kayak yang punya, pegang sana sini | apalagi yang udah tahunan? nggak nikah-nikah lagi? habis deh

rayuan gombal lancar, bikin puisi bisa, pas ditanya komitmen "kapan nikah?" | eh langsung batuk-batuk, ngalihin topik, terus pura-pura mati

yang cewek ge-er si pacar bakal jadi pasangan idupnya, ngayal | yang cowok niatnya cuma coba-coba, nyari pengalaman, iseng-iseng berhadiah

nikah masih ngawang-awang, maksiatnya terus jalan | dikit-dikit marahan, dikit-dikit marahan, marahan kok dikit-dikit, masa depan rusak lagi

abis diputusin, punya gelar baru deh | dia itu "mantan" aku, dia itu "bekasnya" anu | ancur dah..

abis diputus juga galau to the max, dikit-dikit nangis, dikit-dikit nangis | liat film korea, keinget, nangis | liat doraemon, nangis juga

orang maksiat itu seringnya maksa, buat-buat alasan | pacaran positiflah, pacaran sehatlah, sekalian aja pacaran 4 sehat 5 sempurna

"tapi aku pacaran Islami, boleh ya?" | maksud luh? dimulai basmalah dan diakhiri hamdalah? idih, maksiat aja niat bener..

"pacaran dengan beda agama boleh?" | ya amplop, yang kayak gini nih, baca TL dari tadi aja males, gimana mau mikir masa depan?

kasian ayahmu, dia korbanin diri dia sekolahin kamu, bangun masa depanmu | cuma untuk kamu jadiin dirimu korban lelaki nggak tanggung jawab

pacaran itu kayak ngegantang asap, janji-janji doang minus bukti | mau enak nggak mau nanggung, mau nikmat nggak mau komit

belajar bertanggung jawab atas diri sendiri sebelum menanggung istri | itu artinya pantaskan diri dihadapan Allah, dan dihadapan walinya

belajar lindungi kehormatan diri sebelum lindungi kehormatan dan harta suami nanti | menjaga kemuliaan diri sebelum rumah tangga nanti 

Belajar Bahasa Arab Sederhana

‪#‎Percakapan‬ Bahasa Arab Sangat Sederhana ke-1 #
A: ما اسمكِ؟ [baca: masmuki?]
Artinya: Siapa nama Anda? --> Untuk seorang wanita
B: اسمي ....[baca: ismi....]
Artinya: Nama saya...
C: ما اسمكَ؟ [baca: masmuka?]
Artinya: Siapa nama Anda? --> Untuk seorang lelaki
D: اسمي .... [baca: ismi...]
Artinya: Nama saya...
=======
A: ما ذا تفعل الآن؟ [baca: maa dzaa taf'alu -l'aan?]
Arti: Apa yang sedang Anda kerjakan sekarang? --> Yang ditanya adalah seorang lelaki.
B: أكتبُ الرسالةَ الآن [baca: aktubu -r risaalata -l'aan]
Arti: Saya sedang menulis sepucuk surat sekarang
D: ما ذا تفعلينَ الآن؟ [baca: maa dzaa taf'alina -l'aan?]
Arti: Apa yang sedang Anda lakukan sekarang --> Yang ditanya adalah seorang wanita.
E: أغسل الملابسَ الآن [baca: aghsilu -l malaabisa -l'aan]
artinya : saya sedang mencuci baju
#Percakapan Bahasa Arab Sangat Sederhana ke-2 #
A: كيف حالكَ؟ [baca: kaifa haaluka?]
Arti: Apa kabarmu? --> literally means -secara letterlijk berarti-: Bagaimana keadaanmu? Yang ditanya adalah lelaki tunggal. Jika yang ditanya adalah seorang wanita, maka katakan "kaifa haaluki?"
B: بخير والحمد لله [baca: bi khairin, walhamdulillaah]
Arti: Baik, alhamdulillaah.
Alternatif jawaban lain yang bisa diambil:
1. Thayyib [untuk lelaki]/thayyibah [untuk wanita]. Arti kata thayyib/thayyibah adalah "baik".
2. على ما يرام [baca: 'alaa maa yuraam]. Arti bebasnya "baik".
3. كما تحبّ [baca: kamaa tuhibbu] --> Jika yang bertanya adalah seorang lelaki. Apabila yang bertanya adalah seorang wanita, katakan كما تحبّين
[baca: kamaa tuhibbiin]. Arti bebasnya juga "baik", meski arti letterlijk nya adalah sebagaimana yang engkau sukai. Pada dasarnya, si penanya kan pasti berharap dan senang jika yang ditanya kabar itu baik-baik saja...maka jawaban dengan gaya bahasa begitu maksudnya untuk berkata "baik-baik saja".
Alternatif jawaban yang lain sebenarnya masih banyak. Akan tetapi, cukup sekian saja. 4 model itu saja kalau dibiasakan digunakan dalam kehidupan sehari-hari sudah cukup baik dan variatif kok.
NB:
1. Bagi yang hendak menyebarkan, tidak perlu meminta ijin.
2. Jika ada yang kurang jelas tentang tulisan ringkas di atas, silahkan bertanya. Pertanyaan OOT, -untuk sementara- maaf...tidak dilayani.
3. Tulisan di atas tidak ditulis lengkap dengan tanda bacanya karena...ribet : D.
4. Berhubung materinya "sangat sederhana", memang tidak diberikan variasi dhamaa'ir (kata ganti-kata ganti) yang bermacam-macam
via ummu yazid

12.5.14

Larangan Memakai kerudung Seperti Punuk Onta.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Banyak wanita sekarang berkerudung namun justru model kerudung ini adalah model yang dilarang. Kerudung model ini umumnya berukuran kecil dan sipemakai masing memakai pakaian ketat dan celana jeans. Model kerudung kecil dan rambut di sanggul keatas sehingga ketika dipakaikan kerudung, sanggul tampak seperti punuk unta. Dengan adanya hadist diatas, makin tampak kebenaran Islam atas Prediksi Nabi di dalam Hadist di atas.
Yuk Kenakan Kerudung yang sesuai Syariat, Tidak Seperti punuk onta.. Kan sayang sudah capek-capek berhias, tapi kerudungnya seperti punuk onta dan malah dikira perempuan Alien seperti gambar
Baca Hijab Syar'ie: http://goo.gl/tJ0Wzc
Raih Amal Shalih, Silakan Like, Tag dan Sebarkan supaya semakin banyak muslimah yang melihat dan tercerahkan....

# Puasa Ayyamul Bîdh #



Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 
[1] berpuasa tiga hari setiap bulannya,
[2] mengerjakan shalat Dhuha,
[3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari no. 1178)
Berpuasa 3 hari setiap bulannya lebih utama tanggal 13-15 setiap bulannya berdasarkan dalil khusus berikut ini.
Dari Abu Dzarr Al-Ghifary radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
نَصُومَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ:
ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ،وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah kami untuk berpuasa tiga hari putih pada setiap bulan, (tanggal) 13, 14, dan 15.”
[Diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasâ`iy, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqy. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahîhah no. 1567]
* Tanggal 13-15 bulan Rajab 1435 H insyaAllah bertepatan dengan tanggal 13 - 15 Mei 2014
(sumber: rukyatulhilal.org)
* Apa sih keutamaannya?
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun."
(HR. Bukhari no.1979)

9.5.14

Isu Virus MERS

Assalamu'alaykum
Karena penasaran dengan adanya berita dan broadcast BBM dari seorang teman, jadi ana berusaha mencari tau kebenaran tentang adanya Virus MERS tersebut. ana coba searching dan cari, alhamdulillah 'nemu' , semoga bermanfaat.. ana sertakan pula sumbernya.

Ditujukan kepada Umat islam diseluruh penjuru dunia & yang berada di Indonesia pada khususnya yang mau Umrah atau Haji..
Mengenai isu (fitnah) virus mers yang katanya dari onta, itu sangat bertentangan dengan Al-Qur’an yang dengan jelas memberi tuntunan kepada kita.
إن جاءكم فاسق بنبأ فتبينوا
( jika datang kepada kalian orang fasik dgn membawa berita, maka memperjelaslah kalian (duduk permasalahan berita tadi).
Artinya, ” kita jangan mudah percaya”.
Onta adalah makhluq ALLAH ta’ala yang langka, yang bisa bertahan hidup dibawah terik matahari ditengah gurun sahara walau sengatan sinar matahari itu sampe diatas 50 Dc & bisa berjalan 70mil tanpa berhenti juga bisa bertahan tidak makan dan minum slama 3 hari 3 malam, Hewan ini pernah dikendarai Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam. Onta diabadikan dalam Alquran, Firman ALLAH ta’ala.
أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت..
(Tidakkah mereka memeperhatikan bagaimana unta itu diciptakan ..??).
Jika virus Mers memang berasal dari onta bagaimana dengan penggembala onta yang setiap saat hidup bersamanya ?? Kenapa bukan penggembala itu yg pertama kali kena ?? dan kenapa terjadi sekarang dan di Arab Saudi?
Isu ini bukan penanggulangan Virus, tetapi penggalangan dana yang sasarannya adalah jamaah umrah dan haji sebagaimana suntik miningitis… Kemana dananya ?? Bagaimana dengan mereka yang ibadah umrah & Haji tanpa disuntik miningitis ?? Matikah mereka ?? Atau sakitkah ??
لعنة الله على الكفار الذين يحاربون الإسلام. والمسلمين بأفواههم
Dilarang bagi semua muslim meyakini,membaca dan menyebarkan fitnah virus mers…
Harap kerjasamanya kepada seluruh umat islam menyebarkan berita ini sebagai bentuk perlawanan kita kepada mereka yang jelas-jelas memerangi umat islam… Semoga ALLAH ta’ala membalas niat jihad kita dengan ridha & ampunan. Aamiin..
Pesan dari ust Multazam dari Mekkah

Sumber : binamasyarakat
Suport by : http://harianresep.blogspot.com/2014/05/belut-cabe-ijo.html



Betapa Indah Ukhuwah ini, Betapa Allah sangat Menyayangi kita semua

Teruntuk dirimu yang bergelar aktivis. Masihkah gelar itu di belakang nama dan dirimu?

Aku berharap masih. Karena jika tidak, itu artinya engkau sudah tidak bergerak yang berarti mati. Yang lebih menyakitkan lagi, jika manusia mati ketika kematian belum tiba. Semoga tidak terjadi pada kita.

Betapa Tuhan sayang kita semua. Ia kirimkan malaikat di depan, belakang, kiri, kanan, atas, bawah untuk dan demi menjaga kita. Untuk apa? semata-mata untuk melindungi kita. Percayalah, mereka hadir untuk melindungi kita dari segala macam bentuk perbuatan zhalim terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Itupun jiika kita (masih) mau membaca kehadirannya (malaikat).

Malaikat memang Ia kirimkan kepada manusia biasa juga ‘tidak biasa’. Kau tau siapakah yang ‘tidak biasa’ itu? Bisa jadi salah satunya adalah kamu. Ya, kamu yang biasa bergelar aktivis. Aktivis berdasarkan esensinya, bukan hanya sekedar tittle-nya saja.

Selain malaikat yang tak nampak di pelupuk mata kita, masih ada sosok-sosok lain yang seperti ‘malaikat’ meski ia manusia biasa (juga). Tapi mereka pun hadir untuk melindungi dan mengingatkan dalam kebaikan serta dalam menjaga diri dari perbuatan ma’ruf.
Oke, kita sebut saja ia guru/ustadz/murobbi kita.

Betapa bahagianya manusia, jika ia tau bahwa ada orang lain (non-nasab) yang mengkhawatirkan dirimu yang bisa jadi melebihi kekhawatiran saudara senasabmu (terkait perkara akhirat).

Bahagia, bukan?

Ia khawatir jika masih ada bacaan al-Qur’anmu yang belum tartil,
khawatir jika hafalanmu masih pada surah itu-itu saja,
khawatir jika engkau tidak memberikan kabar jelas tentang ketidakhadiranmu dari agenda “langit” tersebut,
khawatir jika engkau sakit, sehingga akan sedikit terhambat aktivitas menebar manfaatmu,
khawatir jika mulai ada yang salah dari pergaulanmu,
khawatir jika banyak mutaba’ah yang bolong akibat ke-futuran hatimu,

Dan masih banyak lagi kekhawatiran lainnya yang mewarnai hatinya tentang dirimu. Bahkan, kerap kali, kekhawatiran itu hadir di antara padatnya aktifitas mereka, para orang luar biasa yang masih menyempatkan berfikir tentang kita (yang mungkin saja, kita kerap lupa pada mereka).

Sungguh, betapa mulianya mereka, para guru yang luar biasa itu. Banyak cara untuk menepis kekhawatiran mereka terhadap dirimu, wahai sosok shalih/ah. Bisa saja mereka mencari tau tentangmu dari segala macam hal. Semata-mata karena kadar kasih sayang yang Dia titipkan pada mereka sangatlah banyak. Ya, kasih sayang berlandaskan iman.

 Percayalah.

Tak pernah mereka berfikir untuk dibayar dari pundi-pundi rupiah yang mungkin sudah bisa kau jemput dan nikmati. Yang mereka mau hanyalah, bagaimana caranya bisa bersama-sama mengerjakan amal shalih dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Simple, bukan? Iya, tapi selain Tuhan yang ada dimana-mana, setan pun ada dimana-mana ketika kita memiliki niat baik.

Betapa Tuhan sayang kita semua, yakinlah. “Sayap” Rahmat-Nya begitu membentang luas di bumi ini. Bersyukur dan berbahagialah wahai manusia yang pandai memetik hikmah, meski hanya dari satu desahan nafas.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/09/50998/betapa-dia-mengkhawatirkanmu/#ixzz31CzW7Qok 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

8.5.14

UST. ARIFIN ILHAM: 9 CIRI DUKUN YANG NAMPAK SEPERTI ULAMA, HABIB ATAU USTADZ


Menurut Ustadz Arifin Ilham, sedikitnya ada 9 ciri untuk mengetahui apakah seseorang yang mengaku ustadz, habib, atau ulama, merupakan dukun atau bukan. Dikutip dari facebook Ustadz Arifin Ilham dan fimadani .com, berikut ciri-ciri dukun yang mengaku ulama, kiai, atau ustadz, habib tersebut.

Dukun akan menggunakan semua cara untuk memperdaya pasiennya, terutama yang sangat awam pengetahuan Syariat Islam, bahkan kalau perlu mengunakan gelar kehormatan ulama, seperti Kiai, Ustadz, Habib, dan sebagainya. Untuk itu kenalilah dukun “berbaju mulia” ini, di antaranya:

1. Tidak menggunakan nama aslinya, tetapi nama yang dikesankan ada “kedigjayaan”

Inilah ciri khas para dukun dan paranormal. Mereka sangat suka menggelari diri mereka dengan sebutan-sebutan aneh dan menyiratkan kesaktian. Para dukun juga menggelari mereka sendiri dengan julukan ‘Ki’ contoh : Ki Gendeng Pamungkas, Ki Joko Bodo, dan lain-lain. Yang bergelar ‘ustadz’ pun tidak sedikit, padahal nama aslinya bisa jadi adalah ‘Muhammad Susilo Wibowo’.

2. Hobi sekali memamerkan kesaktiaannya

Salah satu contoh yang sering muncul di TVRI dan JakTV adalah ‘Ustadz Fulan’ yang suka memamerkan kesaktiannya, yakni tidak mempan disayat dengan pedang atau alat tajam lainnya. Juga para dukun dan paranormal lainnya suka mendemonstrasikan kesaktian, seperti atraksi kekebalan, debus, tenaga dalam, dan lain-lain.

3. Ilmu Syariat Islamnya tidak mumpuni

Dukun yang berkedok ustadz selalu membawa ciri khas dukun, yaitu sama sekali kurang dalam dalil baik dari Al-Qur’an maupun as-Sunnah. Dakwahnya mengajak pada kesyirikan dan kesesatan.

4. Memanfaatkan para tokoh untuk melegalisir praktiknya, yang sebenarnya tokoh tersebut belum tahu persis praktik tersembunyinya karena sang dukun menampilkan kesan seakan sesuai “syariat”

‘Ustadz Fulan’ yang sering muncul di TVRI dan JakTV, misalnya, sering mengundang ustadz-ustadz selebritis untuk duduk bersama pada acara mengiklankan pengobatan padepokannya.

5. Praktiknya ikhtilaath, menjamah yang bukan mahramnya

Peruqyah syar’i sangat anti menyentuh secara langsung pasiennya, jika pun (darurat) harus memakai sarung tangan, itu pun untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan ‘Ustadz Fulan’ yang sering muncul di TV, sangat suka menyentuh non mahram hingga bersentuhan kulit. Dan di padepokannya terlihat berikhtilat (bercampur baur antara laki-laki dan perempuan), tidak dipisah sama sekali.

6. Berani bayar media untuk promosinya

Sebagian orang menyangka stasiun televisi yang menanyangkan acara “ustadz-ustadz” dukun tersebutlah yang mengundang sang ustadz. Jangan dikira kemunculan itu gratis dan dibayar! Justru dukun berbaju ustadz inilah yang membayar TV agar bisa tampil untuk promosi pengobatan perdukunannya.

7. Dengan bahasa mahar, infak, namun jelas tarifnya “wah”, disertai ancaman kalau tidak segera diobati akan mati, kalau tidak segera ditransfer doanya tidak sampai, penyakit tidak sembuh, dan sebagainya

Ciri khas dukun ialah sangat suka menakut-nakuti pasiennya bahwa sakitnya berat, maka pengobatannya lama dan harus bayar mahar yang tinggi sampai puluhan juta mengalahkan pengobatan kedokteran. ‘Ustadz Fulan’ yang sering muncul di TV suka mengancam pasiennya jika tidak melunasi hutangnya maka penyakitnya tidak sembuh dan tidak akan didoakan oleh dia.

8. Disertai aksi tipudaya menakuti seperti bekam darahnya ada cacingnya, rumah ada hantunya, kena santet, dan sebagainya

Dukun sangat suka menipu, setiap ada pasien yang datang selalu dikatakan kena santet dan pasti akan keluar benda-benda aneh dari dalam telur atau ketika dibekam yang semuanya itu cuma trik sulap belaka.

9. Memberi azimat atau amalan yang tidak berdasar

Ciri khas dukun yaitu memberi azimat, termasuk dalam hal ini ‘Ustadz Fulan’ yang sering muncul di TV memberi azimat pada pasiennya, atau menggunakan media azimat ketika mengobati.

“Sungguh, wajib kusampaikan karena korban sudah berjatuhan. Semoga sahabatku selamat dari tipu daya menyesatkan ini,” pungkas Ustadz Arifin Ilham. (fimadani .com)

==========

7.5.14

Komentar Ikhwan Shalih dan Cowok Genit tentang foto Akhwat di Dunia Maya

Dear Muslimah, berhati-hatilah, foto2 dirimu di dunia maya dapat menjadi fitnah..
Apa pendapat mereka?
A. Ikhwan shalih berkata :
“Shalihah...
Saya bertanya-tanya, seberapa banyak stok rasa malu dan kepercayaan dirimu?
Shalihah, saya tahu kamu shalihah, tak perlulah pasang fotomu dengan jilbab longgar atau kerudung terulur
Shalihah, saya tahu kamu rajin tilawah, tak perlulah pasang foto dirimu sedang mendekap mushaf
Shalihah, saya tahu kamu hobi fotografi, tak perlulah pasang foto kamera DSLRmu dan separuh tubuhmu
Shalihah, saya tau kamu shalihah karena status berilmumu, bukan karena foto-foto modelmu
Tak malukah?
Terlalu PD kah?
Tak risihkah?
Senangkah dipuji shalihah?
Sebegitu butuhnya kah 'Like' di fotomu?
Syar'i itu sederhana.
Tak perlu sedunia tahu kamu berpakaian syar'i.
Cukuplah status bermanfaatmu mengisi pundi ilmu kami, cukuplah tautan berilmumu yang menghiasi beranda FB kami.
Tolong untuk tidak pasang wajah indahmu, kerudung mahalmu, gamis menawanmu, cadar istimewamu..
Tolong ya
Kita berusaha untuk menjadi kawan sejalan.
Karena surga yang seluas langit dan bumi itu, terlalu lapang untuk dihuni sendiri”
B. Cowok genit berkata :
“Hmm...
Di dunia nyata, bila tersenyum, kau selalu berusaha agar menutupi kecantikanmu
Di dunia maya, foto2 senyuman khasmu berseliweran di mana-mana
Di dunia nyata, engkau risih bila harus berjalan di hadapanku
Di dunia maya, kupandangi utuh dirimu berbalut gaun muslimah
Di dunia nyata, engkau begitu pandai menundukkan wajahmu kala berpapasan denganku
Di dunia maya, tanpa kau tau, aku dapat berlama-lama memandangi wajahmu
Di dunia nyata, kau palingkan wajahmu saat mendapati mataku menujumu
Di dunia maya, sekali lagi tanpa kau tau, aku bebas melengkapi koleksi foto2 menawannya dirimu
Di dunia nyata, engkau merasa aman jika aku nampak tidak memerhatikanmu
Padahal saat itu, aku tengah bersibuk diri memerhatikan foto2mu di medsos, mengagumi detail wajahmu satu persatu
Di dunia nyata, hanya wajah dan telapak tangan yang nampak darimu. Membosankan.
Di dunia maya? Hhmm..... siapakah gadis berambut hitam itu? Dirimu yang dulu? Sebelum kau berjilbab? Meskipun itu masa lalumu, aku yakin foto itu diambil di atas usia baligh-mu. Kini aku tau rupamu dibalik jilbab longgarmu, ha...ha...ha...
Eits!
Jangan salahkan aku!
Bukan aku yang mengupload foto2 dirimu di sana
Bukan aku yang memaksamu tersenyum genit pada kamera
Bahkan bukan aku yang menampakkan kembali aib2 mu berupa foto2 jahiliyahmu dulu!”
Wallaahu’alam bish showaab.

Sumber : Muslimah Kreatif on Facebook 

Contoh Surat untuk Sang Pujaan Hati

Kepada Yang Telah Menawan Hati
Hal : Penawaran Kesepakatan

Bersama ini saya memberitahukan bahwa saya sangat gembira memberitahukan kepada Anda bahwa saya telah jatuh hati kepada Anda terhitung tanggal 8 Mei 2014.
Berdasarkan kebulatan tekad antara akal dan hati, tanggal 20 April lalu pukul 03.00 WAB (waktu aku bertahajud), saya berketetapan hati untuk menawarkan diri sebagai ‘pendamping hidup’ Anda yang prospektif.
Dengan ini saya menawarkan, hubungan ini (kalau di acc) akan kita jalin masa percobaan (khitbah) minimal 1 bulan sebelum memasuki tahap permanen.
Tentu saja, selama masa percobaan, akan diadakan evaluasi perilaku, dan performa pemikiran, secara intensif dan berkelanjutan. Dan kemudian, sesuai kesepakatan satu bulan selanjutnya akan diadakan juga evaluasi pemberian kenaikan status dari ‘masa percobaan’ menjadi teman hidup.
Jika ada biaya yang dikeluarkan untuk telepon, sms, chating, akan dibagi 2 sama rata antara kedua belah pihak. Selanjutnya didasarkan pada studi probability, tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan menanggung bagian yang lebih besar pengeluaran total.
Dengan segala kerendahan hati, saya meminta Anda untuk menjawab penawaran ini dalam waktu maksimal 3 hari, 3 malam, terhitung tanggal penerimaan surat. Lewat dari tanggal tersebut, penawaran ini akan dibatalkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut, dan tentu saja saya akan beralih dan mempertimbangkan kandidat lain.
Saya akan sangat berterima kasih apabila Anda berkenan untuk membuat tembusan surat ini kepada orang tua, keluarga Anda yang disini, maupun orang tua Anda yang di Aceh.
Demikian penawaran yang dapat saya ajukan dan sebelumnya terima kasih atas perhatiannya.
Wassalam,
Bakal calon pasanganmu (si_emen)

Sumber : Ustadz Luky B Rouf

5.5.14

" SAAT CINTA MU LEPAS DARI GENGGAMAN "..



Saat cintamu lepas dari genggaman, kerana si dia yang kau cintai lebih suka membagi cintanya kepada yang lain daripada menjaga cintamu..
Jangan larut dengan kekecewaan dan kesakitanmu, lihatlah hikmah yang ALLAH siapkan untukmu..
ALLAH menjaga hatimu dari cinta yang tak layak kau dapatkan..
ALLAH menjaga dirimu dari seorang pecundang dan ALLAH menjauhkanmu dari kepalsuan yang mengatas namakan cinta..
Bersabarlah dan tatap hari2 esok yang masih menunggumu, bisa jadi di ujung perjalanan langkahmu, ada seorang Insan yang sudah ALLAH siapkan untukmu..
Seseorang yang lebih baik dan lebih pantas mendapatkan kesucian cintamu..
Seseorang yang dapat menjaga dan menghargai cintamu..
Dan seorang yang telah dituliskan_NYA untukmu sebagai teman dalam perjalananmu mencari dan meraih ridha_NYA..
Jangan jadikan kegagalan sebagai katup yang akan menutup pandangan dan langkahmu..
Tapi jadikan itu sebagai pembuka jalan untukmu mendapatkan banyak kebaikan yang menunggumu..
Tetaplah Istiqamah..
ALLAH Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba2_NYA
Mendekatlah kepada_NYA..
Niscaya DIA akan mendekatkanmu pada insan yang juga mencintai_NYA..

Aamiin ya Rabbal'alaamiin..

Shalat Jamaah Berdua dengan Wanita yang Bukan Mahram



Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan, kecuali dia ditemani mahramnya.” (HR. Bukhari 5233 dan Muslim 1341).
Kemudian dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad 177, Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Abu Ishaq as-Syaerozi – ulama syafiiyah – (w. 476 H.) menyatakan,
ويكره أن يصلي الرجل بامرأة أجنبية ; لما روي أن النبي قال : لا يخلون رجل بامرأة فإن ثالثهما الشيطان
Makruh (tahrim) seorang laki-laki shalat mengimami seorang wanita yang bukan mahram. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, ”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (al-Muhadzab, 1/183).
Penjelasan an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab,
المراد بالكراهة كراهة تحريم هذا إذا خلا بها: قال أصحابنا إذا أم الرجل بامرأته أو محرم له وخلا بها جاز بلا كراهة لأنه يباح له الخلوة بها في غير الصلاة وإن أم بأجنبية وخلا بها حرم ذلك عليه وعليها للأحاديث الصحيحة
Yang dimaksud makruh dari keterangan beliau adalah makruh tahrim (artinya: haram). Ini jika lelaki itu berduaan dengan seorang perempuan. Para ulama madzhab Syafii mengatakan, apabila seorang lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan berduaan dengannya, hukumnya boleh dan tidak makruh. Karena boleh berduaan dengan istri atau mahram di luar shalat. Namun jika dia mengimami wanita yang bukan mahram dan berduaan dengannya, hukumnya haram bagi lelaki itu dan haram pula bagi si wanita. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/277).
Bahkan an-Nawawi juga menyebutkan keterangan dari Imam as-Syafii, bahwa beliau mengharamkan seorang laki-laki sendirian, mengimami jamaah wanita, sementara di antara jamaah itu, tidak ada seorangpun lelaki. Kata an-Nawawi,
ونقل إمام الحرمين وصاحب العدة.. أن الشافعي نص على أنه يحرم أن يصلي الرجل بنساء منفردات إلا أن يكون فيهن محرم له أو زوجة وقطع بانه يحرم خلوة رجل بنسوة إلا أن يكون له فيهن محرم
Imamul Haramain dan penulis kitab al-Uddah.., bahwa Imam as-Syafii menegaskan, haramnya seorang laki-laki mengimami jamaah beberapa wanita tanpa lelaki yang lain. Kecuali jika ada diantara jamaah wanita itu yang menjadi mahram si imam atau istrinya. Beliau juga menegaskan, bahwa terlarang seorang lelaki berada sendirian di tengah para wanita, kecuali jika di antara mereka ada wanita mahram lelaki itu. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/278).

Mengapa Diharamkan?

Sekalipun dalam kondisi ibadah, kita diperintahkan untuk menghindari segala bentuk fitnah. Tak terkecuali fitnah syahwat.
Dalam Syarh Zadul Mustaqni’, Syaikh as-Syinqithy menjelaskan,
وإذا خلا بأجنبية فإنه منهي عن هذه الخلوة لقوله عليه الصلاة والسلام: ما خلا رجلٌ بامرأة إلا كان الشيطان ثالثهما، وقال: (ألا لا يخلون رجلٌ بامرأة) فهذا نهي، قالوا: وبناءً على ذلك لا يصلي الرجل الأجنبي بالمرأة الأجنبية على خلوة؛ لأنه قد يخرج عن مقصود الصلاة إلى الفتنة
Apabila seseorang berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan mahram, hukumnya terlarang. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Jika seorang lelaki berduaan dengan wanita, maka setan yang ketiganya.’ Beliau juga bersabda, ’Janganlah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita.’ Ini larangan. Para ulama mengatakan, berdasarkan hal ini, tidak boleh seorang lelaki mengimami shalat dengan wanita yang bukan mahram, secara berdua-duaan. Karena bisa jadi keluar dari tujuan utama yaitu shalat, menjadi sumber fitnah syahwat. (Syarh Zadul Mustaqni’, 3/149).
Hal yang sama juga disampaikan Imam Ibnu Utsaimin,
إذا خَلا بها فإنَّه يحرُمُ عليه أن يَؤمَّها ؛ لأنَّ ما أفضى إلى المُحَرَّمِ فهو محرَّمٌ
Apabila seorang lelaki berduaan dengan wanita yang bukan mahram, maka haram baginya untuk menjadi imam bagi wanita itu. Karena segala yang bisa mengantarkan kepada yang haram, hukumnya haram. (as-Syarh al-Mumthi’, 4/251).
Kesimpulan:
  1. Landasan Imam as-Syafii menilai haram model jamaah semacam ini adalah hadis larangan berdua-dua-an dengan wanita yang BUKAN MAHRAM.
  2. Yang dihukumi haram adalah kondisi berdua-duaan, yang itu terlarang secara syariat. Jika terjadi jamaah 2 orang lelaki dan perempuan, namun tidak berdua-an, karena di sekitarnya ada beberapa orang yang juga berada di masjid, tidak masalah.
  3. Jika seseorang hendak berjamaah dengan wanita, dia bisa kondisikan, jangan sampai terjadi seperti yang disebutkan dalam artikel. Jika tidak memungkinkan, maka bisa shalat bergantian.
  4. Mengingatkan kesalahan yang dilakukan masyarakat, bagian dari amar makruf nahi munkar. Selama ada landasannya, itu dibenarkan, sekalipun orang bodoh menolaknya
Allahu a’lam.
Sumber : oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)